Mengatasi Prasangka Pribadi dalam Public Speaking yang DADAKAN!!!

Lumrah rasanya jika Anda menjadi sangat grogi ketika diminta secara DADAKAN agar tampil didepan publik untuk membawakan sebuah pesan tertentu yang dibalut dalam pidato, ceramah, atau kegiatan public speaking lainnya. Berbagai prasangka pribadi muncul sebagai respon dari kepanikan diri, yang sebetulnya timbul karena Anda belum benar-benar siap menghadapinya. Yaa iyalah, wong dadakan !

Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai suatu objek atau kondisi tertentu. Prasangka lebih sering memiliki konotasi negatif ketimbang positif, karena prasangka sering disandingkan dengan hal-hal yang bersifat menjauhi, menghindari atau bahkan menolask sama sekali.

Menurut Kartono, (1981) menguraikan bahwa prasangka merupakan penilaian yang terlampau tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat, sifatnya berat sebelah dan dibarengi tindakan yang menyederhanakan suatu realitas.

Prasangka memang alami, bahkan terkadang perlu supaya kita bisa lebih matang dalam persiapan. Bayangkan jika manusia tidak pernah punya prasangka terhadap hal-hal yang gaib ? (just an example).

Apapun definisinya, prasangka pribadi sebelum memulai berbicara didepan publik perlu diatasi dengan segera supaya keadaan yang sesungguhnya nanti benar-benar berbalik dengan apa yang kita pikirkan diawal. Sebelum kita mulai bahas cara mengatasinya, kita perlu pelajari dulu kenapa prasangka itu ada, bagaimanakah awal mula munculnya prasangka ?  


Awal Mula Munculnya Prasangka dalam Public Speaking

1. Ketidaksetaraan Diri
Aku mah apa atuh ? Saya mah cuma apa ?

Perasaan lebih rendah dibanding para audiens yang akan hadir saat Anda berceramah ria, merupakan salah satu awal mula munculnya prasangka pribadi. Jika terus dipelihara, rasa ini akan sangat merusak wibawa Anda sendiri dengan perlahan.

2. Identitas Diri
Tidak percaya akan identitas diri adalah bibit prasangka pribadi yang selanjutnya. Identitas yang dimaksud disini adalah seberapa terkenal dan kredibel-kah Anda sehingga harus berdiri dihadapan publik dan memberikan ceramah kepada mereka.

Dua hal yang menjadi awal mula munculnya prasangka pribadi diatas tentu menimbulkan situasi yang  tidak menguntungkan bagi kita yang sudah ditunjuk untuk berbicara didepan publik. Berikut kita bahas prasangka yang muncul akibat dua hal diatas.

Aneka Prasangka Pribadi dan Cara Mengatasinya

1. Prasangka Bahwa Peserta yang Hadir, 'Lebih' dari Kita.

Prasangka pertama ini muncul karena kita MERASA tidak setara dengan audiens kita nanti. Tips pertama Anda perlu melakukan riset sederhana untuk mengetahui siapakah mereka, berapa rata-rata usianya, apa jabatannya dan yang terpenting adalah apa ekspektasi mereka terhadap hasil dari acara tersebut. Cara ini cukup ampuh diterapkan oleh para professional, hanya saja mereka melakukan riset sederhana ini dari awal dibukanya pendaftaran. Mereka sudah menyiapkan form pendaftaran yang berisi informasi-informasi yang berguna untuk analisa audiens.

Jika Anda tidak bisa menemukannya sebelum naik podium, maka Anda perlu secara DADAKAN menggunakan pertanyaan-pertanyaan tadi untuk membuka ceramah Anda. Sebagai contoh ketika kaki Anda mulai naik keatas podium dengan mantap diiringi musik dan suaran panggilan dari moderator, lalu saat Anda pegang mikrofon, setelah hening lalu Anda angkat tangan kiri Anda dan berkata :

"Siapa yang pernah menonton film si Doel Anak Sekolahan ? (menghitung) Oooh ternyata ada 12 orang yang usianya sudah tidak muda lagi yaa...", pertanyaan ini untuk mencari informasi usia mereka namun dengan cara yang humoris, sebelum berhenti tawa mereka, susul lagi dengan pertanyaan selanjutnya.

Jika ternyata banyak usia yang lebih tua dari Anda, maka pilihlah bahasa-bahasa yang sesuai dengan pemahaman generasi mereka. Jika ternyata jabatan staff lebih banyak daripada level manajerial, maka Anda perlu memberikan contoh lebih banyak tentang lantai operasional ketimbang Helicopter's View ala para manager. Begitu seterusnya sehingga Anda menjadi MERASA setara dengan audiens.

Kedua adalah tentang membangun dan menjaga kredibilitas. Diawal pembukaan materi jangan lupa sisipkan pula informasi tentang siapakah Anda ? bagaimana sepak terjang Anda ? pengalaman Anda dalam menjalani bisnis ini ? apa saja prestasinya ? dan lain-lain yang bisa membawa audiens menyimpulkan "Oh, Anda memang orang yang tepat, saya tepat berada disini untuk mendengarkan Anda, dan saya rela menahan pipis untuk menyimak materi dan kiat-kiat dari Anda".

2. Prasangka Bahwa Materi Anda Kurang Berbobot

Prasangka berikutnya yang akan muncul sebelum naik podium adalah "Apakah materi ini berbobot ? Apakah mereka sudah memiliki pemahaman yang lebih dari ini sebelumnya ?" dan seterusnya, penekanannya lebih kepada konten yang Anda akan bawakan. Jika Anda memiliki banyak waktu sebelum acara (misal jarak 2-3 hari), Anda masih bisa mencari-cari materi yang lebih baik menurut Anda. Tentu saja materi tersebut landasannya adalah hasil riset yang Anda lakukan tadi. Konten bisa saja sama, namun teknik menyampaikannya apabila sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh audiens Anda, maka mereka akan melihatnya sebagai 'Something Old with New Perspective'. Wow!. 



Bagaimana jika Anda sudah tidak punya waktu, alias ini semua DADAKAN ? Tentunya Anda tidak ingin berbicara "Maaf Saya diapet infonya dadakan jadi inilah yang Saya bawa.." Sungguh sangat tidak profesional dan percayalah, Anda tidak akan diminta lagi untuk memberikan ceramah. Cara yang paling tepat adalah tetap membawakannya dengan penuh percaya diri, mengaitkan paparan konten dengan pertanyaan-pertanyaan pembuka Anda akan membantu audiens terus fokus pada apa yang Anda sampaikan karena mereka akan merasa dilibatkan secara aktif dalam acara Anda.

Itulah artikel Mengatasi Prasangka Pribadi dalam Public Speaking DADAKAN, tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, karena sempurna adalah milik Andra and The Backbone.. Selamat mencoba !! (MN)


Comments