Thursday 22 August 2019

Terkuak!! Jakarta 492 Tahun tapi Indonesia baru 74 Tahun, Kok Bisa ?

 

Jakarta dulunya hanyalah sebuah kota kecil dengan bentuk pelabuhan bernama Sunda Kelapa. Lokasinya saat ini yaitu di daerah kecamatan Penjaringan Jakarta Utara.

Sunda Kelapa adalah bagian dari kerajaan Pajajaran yang berpusat di Pakuan Bogor. Kala itu tepat di tanggal 22 Juni 1527, Fatahillah beserta para prajurit kerajaan Demak dibawah kepemimpinannya berangkat menyerang dan merebut Sunda Kelapa.

Fatahillah kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Sejak kejadian itulah, pada abad ke-16 M tanggal 22 Juni diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta.

Fatahillah berkuasa cukup lama hingga akhirnya VOC datang dan menghancurkan Jayakarta dibawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen. Kemudian Jayakarta berubah nama menjadi Batavia. Masa pendudukan Belanda pun dimulai sejak abad ke-16 dan berhasil membuat Batavia kala itu menjadi kekuatan utama perdagangan di Asia.

---

Indonesia, yang memiliki riwayat kelam selama masa kolonialisme bangsa Eropa hingga masa perang dunia ke-2 yaitu Jepang yang menerapkan sistem kerja paksa lebih kejam dibandingkan Belanda.

Setelah 3,5 tahun dijajah Jepang akhirnya Indonesia berhasil merdeka dan memiliki kedaulatan di tangan sendiri.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dahulunya berbentuk kerajaan. Masing-masing daerah tersebut sudah memiliki tatanan pemerintahan sendiri-sendiri.

Indonesia mempersatukan semuanya. Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 berhasil mempersatukan nusantara dari sabang hingga merauke.

Daerah-daerah tersebut memiliki tanggal berdirinya masing-masing. Kemerdekaan Indonesia terjadi setelah seluruh wilayah Indonesia mencapai hal tersebut. Termasuk Jakarta, sejak 22 Juni 1527.

Saat tulisan ini dibuat adalah tahun 2019.
Indonesia sudah 74 tahun, Jakarta sudah 492 tahun.
Jayalah Negeriku.
Jayalah Jakartaku.

(Muby)

Tuesday 20 August 2019

Goodbye Jakarta !



Sejarah Wacana Pemindahan Ibukota

Pemindahan ibukota yang saat ini ramai diperbincangkan, bukanlah sebuah wacana yang benar-benar baru. Sejak jaman pemerintahan Soekarno pun rencana ini pernah disampaikan. Bahkan, pemindahan ibukota ke Yogyakarta sempat terjadi kala itu, tepatnya 4 Januari 1946.

Pemindahan Ibukota secara permanen telah didiskusikan sejak era Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Di era pemerintahannya, SBY mendukung pemindahan pusat politik dan pusat administrasi Indonesia ini dengan alasan overpopulasi dan masalah lingkungan.


Alasan Pindah Ibukota Kick off di Era Jokowi

"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan ini saya memohon ijin untuk memindahkan Ibukota Negara kita.. Ke pulau Kalimantan."

"Hal ini", lanjut Jokowi, "demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi."

Alasan yang dikemukakan Presiden Jokowi bukanlah tentang masalah overpopulasi dan masalah lingkungan seperti yang disampaikan presiden sebelumnya, SBY. Dalam pidato kenegaraannya Jokowi lebih mengedepankan alasan ekonomi dalam hal ini.

Dilansir dari laman TEMPO.CO, hal lain disampaikan oleh Jokowi yakni “Kita di sini (Jakarta) terancam gempa bumi, banjir, pergerakan atau penurunan muka tanah, macet, dan polusi udara,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dalam wawancara dengan Tempo pada Senin, 19 Agustus 2019.

(Muby)

Sunday 4 August 2019

Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk' Pemberitaan Asing Pasca Separuh Pulau Jawa Mati Listrik


Indonesia menjadi sorotan media asing setelah separuh pulau Jawa mengalami mati listrik yang disebabkan oleh terganggunya transmisi Ungaran-Pemalang 500kV.

Pemadaman listrik sejak pukul 11.45 WIB (04.45, GMT+7) mengakibatkan seluruh wilayah Jabodetabek, sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa tengah nyaris lumpuh selama 6 jam bahkan beberapa wilayah hingga 12 jam lamanya.

Industri dan Fasilitas umum yang terkena dampak langsung dari pemadaman listrik ini antara lain :
  • Telekomunikasi : Ribuan BTS terganggu yang mengakibatkan jaringan 4G, 3G dan 2G turut terdampak, beberapa provider seperti Telkomsel, Indosat dan XL  dsb menyampaikan permintaan maaf.
  • Transportasi : Kereta Commuter Indonesia (KCI/KRL) dan kereta jarak jauh mengalami penon-aktifan selama listrik belum kembali normal, pihak Corporate Communication masing-masing sudah menyatakan permohonan maaf. Sementara transportasi online terganggu akibat kegagalan mengakses internet.
  • Ritel : Hampir seluruh mall yang terdampak pemadaman listrik, berupaya untuk menggunakan energi listrik cadangan dari generator, namun demi menghemat daya beberapa mall mematikan AC. Selain mall, Indomaret dan Alfamart banyak yang tutup lebih awal, begitupun dengan pelayanan di beberapa SPBU dihentikan lebih awal.

Saking luasnya dampak dari pemadaman ini, membuat media asing turut menyoroti Indonesia, khususnya Ibukota Jakarta. Beberapa media asing bahkan sempat mengejek Jakarta dengan kalimat yang halus.

Dikutip dari bbc.com, berita yang ditulis dengan headline "Indonesia blackout : Huge outage hits Jakarta and surrounding area". Dalam artikelnya berisi pula sindiran halus yang berbunyi "Pemadaman listrik memang sering terjadi di Jakarta, namun yang kemarin adalah yang terlama".

Selain itu, dari aljazeera.com juga menuliskan berita dengan headline "Tens of millions of people were affected by the outage which plunged buildings across Jakarta into darkness".  Pada artikel yang ditayangkan sekitar pukul 01.00 dinihari tadi, aljazeera.com juga merilis informasi bahwa bandara dan rumah sakit tidak terdampak, hanya yang paling terasa adalah para penumpang transportasi massal, seperti Kereta Commuter Indonesia.

Sementara itu, publik Australia dikabarkan oleh pemberitaan dari The Sydney Morning Herald, smh.com.au, yang merilis sebuah artikel berjudul "Massive Blackout affects tens of millions across Indonesia". Tulisan nyeleneh dari penulisnya bahkan menyebutkan hastag #matilampu menjadi trending topic di sosial media Indonesia, saking masyarakat kesal karena tidak bisa mengakses internet selama 6-12 jam lamanya.

Well, Indonesia kembali menjadi sorotan media asing dengan kejadian pemadaman listrik tanggal 04 Agustus 2019 kemarin, semoga Indonesia melalui menteri ESDM mampu mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga dari kejadian ini. (MN)

@muby_khaliq

Sumber :
https://www.bbc.com/news/world-asia-49227033
https://www.aljazeera.com/news/2019/08/power-restored-areas-indonesia-capital-9-hours-190804150443690.html
https://www.smh.com.au/world/asia/massive-blackout-affects-tens-of-millions-across-indonesia-20190804-p52dqe.html

Thursday 1 August 2019

Kompetensi Dasar yang Wajib Dimiliki Peserta Lomba The Best Contact Center Indonesia, Kalo Pengen Juara !!



Siapa bilang berkarir di dunia Contact Center tidak bisa berprestasi ? 

Ternyata ada lho, lembaga yang berfokus pada pengembangan SDM Contact Center dengan cara melaksanakan lomba tahunan tingkat nasional. Lembaga tersebut bernama Indonesia Contact Center Association (ICCA), dan lomba tahunan tersebut bernama The Best Contact Center Indonesia (TBCCI).

Lomba TBCCI ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2007, berarti penyelenggaraan di tahun 2019 ini adalah yang ke-12 kali. Ada 3 besaran kategori yang diselenggarakan yaitu Lomba Program Korporat, Lomba Kerjasama Tim dan Lomba Individu. Nah kali ini saya bahas lomba individu.

Sekitar 38 kategori yang diperlombakan dalam ajang bergengsi ini, dan secara garis besar dibagi kedalam kategori Staff (Agent), Leader dan Specialist. Lomba Individu baik kategori staff, leader maupun specialist dibagi kedalam 2 tahap yaitu tes tertulis dan presentasi. Jarak waktu tes tertulis ke presentasi itu lama lho, bisa satu bulan bahkan (pernah) lebih ! Jadi lomba ini bukan hanya berlangsung 1 hari saja, namun memakan waktu yang cukup lama prosesnya.

Apa Aja Sih Syarat Ikut Lombanya ?

Syaratnya mudah, kamu cukup berkarir di Contact Center apapun (perbankan, asuransi, FMCG, transportasi, telekomunikasi, e-commerce, dst) minimal 6 bulan masa kerja ya. Lomba ini tidak memandang status pegawai tetap atau outsource, semua boleh bertanding dengan fair tanpa perbedaan.

Lalu, Apa yang Membedakan Kelas antar Contact Center ?

Meskipun nantinya ada kemungkinan-kemungkinan seperti contoh : Industri Perbankan bertemu FMCG, tapi jangan sedih kak ! Yang membuat lomba ini Fair Enough adalah pembagian berdasarkan jumlah kursi yang terpasang. Jika jumlah kursi yang terpasang di contact center tersebut kurang dari 30 kursi, maka masuk kategori Small. Jika diatas 30 namun kurang dari 100 maka termasuk kategori Medium, dan apabila kursi terpasang diatas 100 maka termasuk dalam kategori Large.

Semakin banyak jumlah kursi terpasang, maka dapat dipastikan proses bisnisnya pun lebih rumit atau layanan yang diberikan lebih banyak. Sebaliknya, semakin sedikit kursi terpasang maka proses bisnisnya lebih sederhana. Itulah yang mendasari perbedaan kelas berdasarkan jumlah kursi terpasang. Fair banget bukan ?

Ok. Menarik, lalu Gimana Caranya Supaya jadi Juara ?

Eits, sabar Bapak... Tidak ada yang instan, Indomie pun perlu direbus dan ada prosesnya sebelum bisa disantap. He he he...

Pertama, yang harus diketahui adalah lomba ini mencari 4 pemenang di setiap kategorinya. Juara 1 akan memperoleh medali Platinum, juara 2 Gold, ketiga Silver dan yang keempat adalah Bronze.
Kebayang gak tuh, dari sekitar 38 kategori, dikali 4 pemenang per kategorinya ?


Banyak peserta tentu ingin keluar sebagai juara 1, meskipun ada juga yang ikut hanya sekedar ikut untuk jajal mental dan keberanian saja. Tapi sayang sekali kalo gak maksimal, jadinya hanya buang-buang waktu, tenaga, dan uang. Loh ? Uang ? ya benar. Lomba ini membutuhkan biaya pendaftaran, selain itu, akan ada biaya lain yang mungkin akan keluar selama proses kamu latihan, persiapan, dan lain-lain. Nilainya relatif, tergantung kamu mau latihan dimana.

Terus Gimana Caranya Jadi Juara 1 ?

Agak gak sabaran ya Bapak ini...
Proses lomba individu dibagi dalam 2 tahap yaitu tes tertulis dan presentasi. Penyelenggaraan tes tertulisnya sangat profesional, seperti ujian nasional atau SMBPTN. Hasil nilai tes tertulis akan langsung diketahui saat itu juga, Loh !

Setelah selesai melaksanakan ujian tertulis, peserta harus mempersiapkan bahan presentasi sesuai template yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara, ICCA. Templatenya berbeda untuk setiap kategori, tetapi ada bagian-bagian tertentu yang sama dan pasti ada di setiap kategori, seperti Profil, Tugas dan Tanggungjawab, Pencapaian Kinerja dan Motivasi Pengembangan Pelayanan.

Iya, Ok. Lalu ?

Baik ! Begini. Setidaknya ada 7 kompetensi dasar yang utama dan wajib dimiliki oleh peserta yang pengen banget dapet medali (apapun itu ya mau juara 1 atau juara 4 sekalipun).

1. Kompetensi #1 Pengetahuan Contact Center
2. Kompetensi #2 Pengetahuan Pelayanan
3. Kompetensi #3 Keterampilan Membuat Konten Presentasi
4. Kompetensi #4 Keterampilan Teknis Membuat Slide Presentasi
5. Kompetensi #5 Keterampilan Teknis Alat Bantu Presentasi
6. Kompetensi #6 Keterampilan Presentasi & Public Speaking
7. Kompetensi #7 Keterampilan Menjawab Pertanyaan Fishbowl

Nah, sampai sini dulu aja ya nanti selanjutnya dibahas satu persatu dari masing-masing kompetensi tersebut. Tunggu tanggal mainnya, Salam Juara !