Skip to main content

Posts

Showing posts with the label wisata alam

Liburan Ke Labuan Bajo yang Serba Grabak-Grubuk, minim rencana!!

Pulau Kelor, Taman Nasional Komodo   Ga pernah nyangka bakal nginjekin kaki di Labuan Bajo. Setiap kali nge- planning liburan, Bajo gapernah terlintas di kepalaku karena selain harga tiket mahal, belum lagi biaya sailing trip taman nasional komodo-nya yang cukup menguras dompet. Liburan itu ya kalau gak Thailand ya Singapore-Malaysia.. Jauh dikit ke Jepang atau Korea aja. Tapi, kali ini beda.  Awalnya iseng cek tiket pesawat di website andalan www.cheapflights.com, dan reflek aja gitu ngetik CGK-LBJ dan tiba-tiba... dhuaaarrr... harga tiket PP cuma 1,8 juta per orang. Biasanya 3-4 jutaan coba dan ini bener-bener random banget bisa semurah ini. Ga mikir apa-apa lagi langsung deh isi biodata dan bayar. Tiket pun ke-issued +-30 menit kemudian. Bodohnya, ya itu tadi. Nggak mikir panjang.. disana mau ngapain aja wong tiket PP yang dibeli total 5 hari, mau di hotel doang? ya nggak dong.. langsung buka instagram dan nemu beberapa rekomendasi open trip sailing komodo. Ada yang 3 juta ...

Komodo : Hewan Endemik Indonesia Kini Tinggal Beberapa

Pulau Komodo; bersama teman-teman senasib sepenanggungan.. Pertengahan Oktober 2024 Saya mengunjungi Taman Nasional Komodo di Kab. Manggarai Barat, NTT, Pulau Flores (Indonesia Timur). Komodo (Varanus komodoensis) adalah kadal raksasa yang bisa mencapai panjang 3 meter! Mereka hanya bisa ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, seperti Komodo dan Rinca. Komodo punya indra penciuman yang sangat tajam, jadi mereka bisa mencium mangsa dari jauh. Predator ini memiliki rahang yang kuat dan gigi tajam, membuatnya bisa mengalahkan hewan yang lebih besar. Selain itu, mereka suka berjemur di bawah sinar matahari dan bisa hidup sampai 30 tahun di alam liar. Di Pulau Komodo terdapat pilihan paket trekking rute jauh, sedang, dan dekat. Masing-masing tergantung kesepakatan bersama kelompoknya. Selama disana, kita wajib didampingi ranger -pawang komodo terlatih- dan kami memilih trek sedang ditemani oleh ranger bernama Kak Ale.  Kak Ale, ranger yang mendampingi kami trekking di Pulau Komodo, se...

Pulau Padar Labuan Bajo : Akses, Harga Tiket dan Daya Tarik

Spot foto iconic di puncak Pulau Padar, Labuan Bajo   Pulau Padar, yang terletak di Kecamatan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), adalah salah satu situs Warisan Dunia UNESCO. Pulau ini menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo bersama pulau-pulau lainnya. Dengan luas sekitar 173.300 hektar, Pulau Padar adalah pulau terbesar ketiga di kawasan tersebut, setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Secara geografis, Pulau Padar berdekatan dengan Pulau Rinca, yang dipisahkan hanya oleh Selat Lintah. Bagi para pecinta alam dan fotografi, Pulau Padar adalah surga yang siap untuk dijelajahi. Keunikan pulau ini terletak pada formasi perbukitannya yang menawarkan pemandangan spektakuler dari ketinggian. Untuk mencapai puncak bukit, wisatawan perlu mendaki 816 anak tangga dengan waktu tempuh rata-rata sekitar 30-45 menit. Berbeda dengan Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang dihuni oleh hewan komodo, di Pulau Padar Anda tidak akan menemukan komodo, karena rantai makanan di pulau ini tel...

Bukit Ollon Toraja, Surga Tersembunyi di Sulawesi Selatan yang Amat Potensial

Pernahkah kalian melihat hamparan perbukitan luas sejauh mata memandang ? Jika kalian berpikir bukit terkeren ada di Filipina yaitu Chocolate Hills berarti Anda belum liat Bukit Ollon. Pemandangan dari Puncak Bukit Ollon, Toraja, Sulawesi Selatan   Bukit Ollon terletak di Poton, Bonggakaradeng, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tempat eksotis ini berjarak +-40 KM dari pusat kota Toraja atau dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan saja. Meski demikian kita harus benar-benar "berani" jika berencana untuk mengunjungi Bukit Ollon ini. Pasalnya, jalan berkelok dan medan yang terjal naik dan turun menjadi tantangan tersendiri, dan perjalanan jadi terasa sangat jauh. Berapa kali nyebrang jembatan ya ?   Sepanjang perjalanan kita disuguhkan pemandangan yang sungguh memanjakan mata. Hamparan perbukitan yang seolah saling tumpuk menumpuk bergandengan, lengkap dengan aliran sungai deras seperti membelah dan memisahkan perbukitan itu. Perjalanan yang cukup sulit ditambah dengan tekstur jalan ...

Keindahan Gugusan Kepulauan di Alaminos, Filipina. Kata Netizen : Ini mirip Kepulauan Seribu ?!

Hundred Islands , sebuah taman nasional yang terletak di kota Alaminos, Pangasinan, Filipina, bagaikan surga tersembunyi yang menanti untuk dijelajahi. Dengan lebih dari 120 pulau kecil yang tersebar di Laut Cina Selatan, Hundred Islands menawarkan petualangan tak terlupakan bagi para pecinta alam. Perjalanan saya ke Hundred Islands dimulai dari Jakarta. Setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 4 jam, saya tiba di Manila, ibukota Filipina. Dari sana, saya melanjutkan perjalanan darat selama 5 jam menuju Alaminos. Sepanjang perjalanan, saya disuguhkan pemandangan pedesaan Filipina yang indah, dengan hamparan sawah dan perbukitan hijau yang menyejukkan mata. Tiba di Alaminos, saya langsung menuju dermaga Lucap, pintu gerbang menuju Hundred Islands. Di dermaga, saya menyewa perahu yang akan membawa saya berkeliling pulau-pulau kecil. Perjalanan perahu memakan waktu sekitar 30 menit, dan sepanjang perjalanan, saya dimanjakan dengan deburan ombak dan semilir angin laut yang menyegar...

Jajak Pendapat Anggota RAV4 Owners Indonesia : Camping Selanjutnya ? Gasskeun !

Pasca acara Family CamperFun di Bandung, para peserta kembali pada rutinitasnya masing-masing.  Tapi di dunia maya semua masih saling tag dan berbalas mention story dan postingan, aktivitas group WA pun masih ramai membahas acara kemarin, bahkan para peserta masih mengupload foto dan video dari smartphone-nya ke penyimpanan google drive agar bisa diakses bersama.  Mumpung suasana lagi anget-angetnya nih, saya menyempatkan untuk membuat survei untuk menggali harapan dan orientasi para anggota RAV4 Owners Indonesia pada giat berikutnya. Survei ini terbuka untuk seluruh member WA group baik yang mengikuti acara Family CamperFun maupun yang belum berkesempatan join acara tersebut. Survei berbasis formulir google ini telah diisi oleh 15 responden yang mana 93% responden merupakan peserta Family CamperFun. Mungkin member yang lain ragu untuk turut mengisi karena kiranya survei ini ditujukan khusus untuk peserta CamperFun, padahal sebenarnya nggak juga kok!  Secara umum responde...

"Erin" Gajah Buntung yang Viral karena Jerat Pemburu

Pusat Lektur Gajah (PLG) Way Kambas memiliki total 33 gajah jinak yang sangat diperhatikan kebiasaan dan kesehatannya. Gajah-gajah tersebut terbagi atas gajah dewasa, remaja dan bayi gajah. Semuanya betul-betul dijaga oleh para mahout alias pawang gajah. Tak terkecuali gajah 'buntung' yang menarik perhatian saya. Menarik perhatian saya karena ada yang aneh Gajah buntung itu diberi nama erin. Usianya kini sekitar 12 tahunan, dan termasuk kategori gajah remaja. Erin pertama kali ditemukan oleh Elephant Rescue Unit (ERU) di dalam kawasan TNWK namun saat ditemukan erin dalam kondisi sendirian ditinggal induknya. Badannya memprihatinkan, kurus dan terlihat malnutrisi. Hal yang lebih membuat iba adalah setengah belalainya yang sudah hampir membusuk dan berpotensi menyebar. Tim ERU mengevakuasi gajah  erin yang saat itu masih berstatus anakan gajah liar ke rumah sakit gajah di Pusat Lektur Gajah PLG Way Kambas. Erin dibawa dengan hati-hati dan diberikan perawatan intensif untuk mengem...

Perjalanan Solo Backpacker ke Way Kambas Lampung, Lengkap!

Hari sudah menunjukkan pukul 18.00 tapi saya masih meeting di kantor pusat yang terletak di jalan Jend. Gatot Subroto. Pemandangan dari lantai 10 jalanan sudah sangat dipadati kendaraan, maklum lah besoknya adalah long weekend hari raya waisak ditambah cuti bersama 23 - 24 Mei 2024, disambung dengan libur sabtu dan minggu. Tak heran semua orang rela berdesakan dijalan untuk pulang ke rumah. Termasuk saya, ingin segera pergi liburan yang sudah direncanakan jauh hari. Setelah mengganti batik dengan kaos national geographic andalan saya, ojek online pun tiba pukul 19.30 WIB. Tujuan saya adalah Plaza Slipi Jaya, tempat persinggahan bus primajasa menuju pelabuhan Merak, Banten. Karena saya posisinya di Jakarta Pusat maka agak mundur kalau harus ke Kampung Rambutan, setelah riset dari mbah google ketemulah persinggahan bus yaitu di Slipi Jaya. Berusaha tetap fokus walau pikiran sudah di Lampung Tak ada 10 menit saya nunggu, bus pun tiba. Pas saya masuk kursinya sudah hampir penuh dan teranca...

TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS : DULU BERJAYA, KINI KURANG MEMPESONA. INI PENYEBABNYA!

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan pusat konservasi Gajah Sumatera yang ada di Provinsi Lampung sebelah timur. Di TNWK terdapat sebuah fasilitas bernama Pusat Lektur Gajah (PLG) yang terletak di Way Kambas. PLG dulu sangat berjaya dan ramai dikunjungi orang, namun sekarang.. seperti kurang mempesona. Kenapa ? Saya coba ceritakan dari sudut pandang pribadi dan ini merupakan opini sendiri karena saya melihat langsung kesana dan ngobrol dengan orang disana. Mohon koreksi di kolom komentar kalau ada kekeliruan ya! Kalimat pada judul adalah "Dulu Berjaya, Kini Kurang Mempesona". Artinya saya akan pecah dulu menjadi 2 bagian yaitu Way Kambas dulu dan Way Kambas sekarang. Fair ya ? PLG Way Kambas dulu pengunjungnya banyak, bisa ratusan setiap hari. Apalagi hari libur sekolah atau hari raya. Bisa seribuan orang setiap harinya. Itu terjadi di tahun 90an hingga penghujung 2020. Jika saya posisikan sudut pandang pengunjung di rentang tahun itu, saya rasa tempat wisata PLG ini me...